Sabtu, 11 Maret 2017

Tumis Kembang Genjer

Sore kemarin, saat sedang duduk-duduk, ada ibu ibu muda yang menawari genjer. Teringat sewaktu masih kecil dan di kampung, genjer merupakan tumbuhan liar yang berada di sawah. Sangat subur dan berkembang dengan sangat cepat jika tidak dibasmi. Di sawah ayah genjer sangat banyak. Siapa saja boleh metik jika mau. Jika sedang tidak malas dan butuh uang Mamak saya juga serng memetik banyak genjer yang kemudian diikatnya menjadi beberapa bagian, lalu dijual keliling naik sepeda. Begitu juga Ayah, sepulang dari ladang, Ayah seringkali membawa genjer yang masih muda dan segar. Beda sekali dengan genjer yang saya temui di pasar-pasar atau penjual keliling saat ini. Yang daun-daunnya sudah tua dan tangkainya keras.


Sebenarnya saya tidak suka masakan genjer, entah karena mungkin belum menemukan resep yang pas, atau memang karena rasanya. Dulu setiap kali memasak genjer, Mamak saya hanya menumis, dikulub (direbus, diperas airnya, dimakan dengan coel sambal), urap atau pecel. Apalagi saya pernah menumis sama sekali tidak kemakan karena rasanya ada pahit-pahitnya. Dan akhirnya peroleh deh tipz agar memasak genjer tidak terasa pahit. Berikut resepnya.


BAHAN:
1 Ikat genjer
2 siung ukuran sedang bawang putih
3 butir bawang merah
2 biji cabe setan
1/4 sdt garam
1/4 sdt gula

CARA:
- Siangi genjer. Cuci bersih tiriskan. Taruh di wadah yang bisa menampung air, masukkan genjer siram air mendidih. Aduk-aduk, saring. Peras, buang airnya.
- Iris-iris semua bumbu, lalu tumis hingga harum. Masukkan garam dan gula (tambahkan penyedap atau kaldu bubuk  jika mau), masukkan genjer. Aduk aduk tuang sedikit air. Aduk aduk lagi. Lalu angkat.

Tumis genjer siap dihidangkan.

Salam hangat daru rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar